Tulungagung selama ini terkenal sebagai penghasil marmer dan ayam lodhonya yang melegenda. namun saat kita berkunjung ke kabupaten ini, ada salah satu oleh-oleh khas tulungagung yaitu krupuk rambak. Apa sih rambak itu? Kalau yang belum familiar dengan kerupuk jenis ini, kerupuk ini berasal dari kulit sapi atau kerbau.
Di kelurahan sembung terdapat kampung rambak. Kenapa disebut kampung rambak? Karena terdapat sekitar 30 orang di kelurahan sembung yang memproduksi rambak. Dalam 1 bulan salah satu produsen dapat menghasilkan setengah ton rambak untuk di jual. Pemasarannya selain di lokal Tulungagung yaitu dipusat oleh-oleh stasiun Tulungagung, ada pula yang dikirim ke luar kota tulungagung.
Hadir dengan cita rasa asin gurih, kerupuk rambah dikenal dengan kerenyahan yang menarik. Maklum, di setiap butir kerupuk, terdapat pori-pori lembut, sumber dari rasa gurih kerupuk ini. Ada dua jenis kerupuk rambak yang dikenal masyarakat Indonesia, rambak kerbau dan sapi. Keduanya pun memiliki perbedaan masing-masing.
Jika rambak sapi hadir dengan warna yang lebih putih, rambak kerbau justru terlihat kekuningan. Namun, rambak kerbau punya tekstur yang lebih renyah dan nggak terlalu kenyal jika dihadirkan dalam sambal goreng kerecek.
Perlu diingat pula. Meski rambak sapi yang paling sering ditemui, rambak kerbau justru yang menawarkan cita rasa lebih gurih.
Kota Tulungagung di Jawa Tengah menjadi sentra kerupuk rambak di Pulau Jawa. Industri rambak yang berkembang sukses menelurkan dua varian yang berbeda, rambak goreng dan makan.
https://youtube.com/shorts/cGue4revfn8?feature=share